Mencintaimu Karena Allah SWT

Duhai kekasihku andai engkau tahu rasa apa yang ku rasakan begitu besar  cintaku kepadamu, ibarat api tak prnah padam, ibarat air tak akan berhinti mengalir, ibarat matahari tak akan berhenti menyinari bumi. Begitulah syair dalam hati atas anugrah paerasaan cinta terhadap pasangan nya.

Lalu berdoa, ya Allah SWT karena engkaulah aku mencintainya. Engkau telah membukakan hatiku untuk mencintainya, untuk menyayanginya, untuk menjaganya dan karena engkaulah ya Allah SWT aku mencintainya dengan ihklas.

Ya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, bukalah hati dia shalehahku untuk mencintaiku, berilah kesadaran dia dari apa yang ku usahakan, izinkanlah aku mencintai dia apapun yang menjadi kelebihan dan kekuranganya.

Ya Allah SWT jika dia memang jodohku, dekatkanlah, tapi kalau bukan jodohku, maka jodohkanlah. Jika dia tidak berjodoh denganku, maka jadikanlah kami jodoh. Jika dia bukan jodohku, jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain aku, biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku. Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh, jodohkanlah kami kembali. Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain, biar orang itu ketemu jodoh dengan yang lain dan kemudian, jodohkanlah kembali dia denganku.

Mencintai dan di cintai adalah anugrah, tidaklah Allah SWT mengabarkan sebuah larangan kecuali tersimpan dibaliknya keburukan-keburukan yang dapat merendahkan manusia, menyusahkan manusia, merusak manusia, bahkan menghancurkan manusia dan lingkungannya. Dan tidaklah Allah SWT memerintahkan sesuatu kepada kita kecuali ianya untuk memuliakan manusia, memudahkan manusia, memperbaiki manusia, bahkan memberi manfaat yang sangat besar kepada manusia dan lingkungannya.

Perasaan cinta, tidak ada yang berbeda antara mereka yang beriman dan mereka yang tidak beriman. Fitrah manusia untuk mencintai dan dicintai dikaruniakan Allah SWT bagi setiap manusia. Fitrah manusia untuk saling merindui, berkasih sayang, merasakan sentuhan. Tetapi penyikapan dan pemenuhan fitrah tadi, seharusnya dalam koridor keimanan kita kepada Allah SWT. Kenapa ketika kita mengetahui bahwa Islam memberi batasan-batasan yang ketat dalam kaitannya dengan cinta. Apalagi sehubungan dengan hubungan antara lawan jenis pada masa pra-nikah ini. Kita berusaha untuk memenuhinya, karena inilah bentuk cinta Allah SWT yang sangat mengetahui tentang karakter ciptaan-Nya dari ciptaan-Nya itu sendiri.

Cinta Yang Diberikan

Jangan pernah kamu sia-sia kan rasa cinta yang diberikan seseorang kepadamu, karena apabila suatu saat dia pergi darimu, kamu akan merasa kehilangan dan menyesal karena kamu sia-sia kan rasa cinta darinya.

Ada sesuatu yang tidak ingin kita lepaskan, dan seseorang yang tidak ingin ditinggalkan. Tetapi apapun itu, ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita, melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Roda kehidupan terus berputar, segala sesuatu pasti ada waktunya, dimana ada saat kita untuk mempertahankan, dan ada saatnya pula untuk melepaskan.

Akan tetapi apapun yang terjadi saat ini, hari ini, esok dan nanti tetaplah bersyukur kepadanya, bahwa pasti itulah yang terbaik untuk kita. –padsha-

Jangan Kamu Sia Siakan

Jangan kamu sia–sia kan hidupmu untuk terus bersedih ketika kekasih yang tak halal meninggalkanmu. Jangan kamu sia–sia kan hidupmu untuk terus murung saat ia telah menduakanmu. Jangan kamu sia–sia kan hidupmu saat ia membuatmu jatuh.

Suatu saat ia akan menyesal karena ia telah menyia-nyiakan mu dan berarti yang maha kuasa telah menunjukkan kepadamu siapa ia sebenarnya. Jadi dia bukanlah pasang hidupmu yang ia rencanakan.

Yakinlah bahwa kebaikan yang telah kamu lakukan untuknya akan membawa kebaikan untuk mu.

Kamu akan menyadari kelak bahwa yang kamu lakukan adalah untuk kebaikanmu tapi saat itu semua terjadi mungkin tidak bersamamu lagi.

“Karena kita bukan yang terbaik, tapi kita berusaha untuk menjadi yang terbaik”. -padsha-

Cintai Apa Yang Kamu Miliki

Sahabat, sesuatu yang indah itu hanya sementara, sesuatu yang abadi itu adalah kenangan, sesuatu yang ikhlas itu hanya dari dalam hati dan sesuatu yang tulus hanya dari sanubari. Tidak mudah mencari sesuatu yang hilang dan tidak mudah juga untuk mengejar sesuatu impian. Namun yang lebih susah adalah mempertahankan apa yang ada, karena walapun telah tergenggam namun masih bisa terlepas juga. Ingatlah sahabat pada pepatah yang mengatakan "Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”.  Cintai dan syukuri lah apa yang kita miliki dan peroleh saat ini, Insya Allah semuanya berkah dari sang ilahi. Jalani harimu dengan keikhlasan, lupakan masa lalu dan rencanakan kehidupan kedepan yang  lebih baik. -padsha-

Mengenal Seseorang

Mengenali seseorang itu bukan tentang berapa lama kamu telah mengenal orang tersebut.
Ketika kita mengenal seseorang itu kadang kala membuat kita tertawa riang, adapun ketika kita mengenali seseorang juga dapat membuatkan kita mengalirkan air mata. 
Sesungguhnya mengenali seseorang itu mampu memberi kita sejuta rasa, marah, sedih, merana, gembira, sayang & rindu. 
Namun, mengenali seseorang itu sebenarnya anugerah, biarpun hadirnya hanya seketika & meninggalkan luka. 
Bersyukurlah dengan kehadirannya, karena degannya kita belajar arti kasih sayang. -padsha-

Jika Cinta Hanya Sekedar

Jika cinta hanya sekedar rasa, sudah pasti hati akan tersiksa. Jika cinta hanya sekedar ucapan, manusia pasti dalam kebinasaan. Jika cinta hanya sekedar pengorbanan, tiada jiwa ini merasa aman.

Cinta itu adalah keikhlasan. Cinta itu adalah kemauan. Cinta itu adalah saling mengerti dan bukan untuk menghianati. Cinta itu indah Jika kita dapat menempatkannya pada tempat terbaik dalam hati kita.

Cinta sejati adalah perasaan yang terungkap dengan ucapan dan tertuang dengan pengorbanan. -padsha-

Maka Akan Ku Jawab

Jika engkau nanti bertanya pada ku seberapa besar cinta ku? Maka akan ku  jawab, I'm the one who wants, karena mencintaimu setelah halal bagi ku tidak akan pernah bertepi. Mungkin cinta ku tidak seperti cinta Ibumu, namun ku akan berusaha belajar darinya bagaimana cara mencintaimu.Jika engkau nanti bertanya seberapa lama aku mampu setia dengan mu? Maka akan ku jawab, selama ku masih menjadi istrimu/suamimu, selama itu pula kesetiaan ku padamu. Dan jika engkau bertanya apa yang dapat ku lakukan saat ku menjadi istrimu/suamimu? Maka akan ku jawab I can give you everything your need. Jagalah rasa cinta terhadap pasanganmu sampai akhir hayatmu hingga maut yang memisahkan, seperti pada saat awal bertemu dan sama-sama saling memberikan cinta. -padsha-

Putuskanlah Pasangan Hidupmu

Ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, maka itu bukan "pilihan" akan tetapi itu adalah "kesempatan". Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut dengan segala kekurangannya, maka itu bukan "kesempatan",akan tetapi itu adalah "pilihan". Dan ketika kita memilih bersama seseorang walau apapun yang terjadi, bahkan disaat kita menyadari ada yang lebih baik, itu juga bukan "kesempatan" akan tetapi itu adalah "pilihan".

Putuskanlah yang terbaik untuk pasangan hidupmu, agar tidak ada kata penyesalan. -padsha-